Retorika
Dakwah
Oleh:
Atang
Fauzi
(Founder
Youth Organize Of Communication)
Hal
yang harus diperhatikan dalam naskah pidato
a.
Menentukan Topik
Ada
beberapa kriteria dalam menentukan sebuah topik dengan baik.
1).
Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan kita, misalnya latar
belakang pendidikan kita fiqih, maka akan kredibel jika kita bicara mengenai
piqih.
20.
Topik harus menarik minat anda, supaya anda lebih antusias dan sangat enjoy
bila menyampaikan ke audience
3.
topik harus menarik minat audience, karena akan lebihketika kita bicara sesuai
dengat minat mereka, misalnya kita bicara dihadapan para wirausahawan, maka
kita harus bicara mengenai hal tersebut.
4.
topik harus sesuai dengan pengetahuan audience. Imam Ali ra, mengatakan
“khotibunnas ala qadri uqulihim” artinya: bicaralah kepada audience atau
manusia sesuai dengan kadar kemampuan akal mereka termasuk di dalammnya juga
harus memperhatikan latar belakang pendidikan mereka dan bahasa yang mudah
dipahami oleh mereka.
5.
topik harus dibatasi, karena jika terlalu luas bahasannya justru akan membuat
audience bingung dan tidak fokus.
6.
topik harus sesuai dengan waktu dan situasi, jika sedang dalam situasi
berkabung tentu berbeda saat gembira.
7.
Topik harus ditunjang dari bahan lain, akan lebih mantap apabila topik memiliki
rujukan dari hasil penelitian yang begitu meyakinkan.
a.
Membuat kerangka
isi.
Di dalam naskah pidato,
kerangka isi itu terdiri dari tiga bagian, yaitu:pembukaan, isi materi dan
penutup.
1.
Pembukaan.
Berikut ada cara untuk mengawali
pidato dengan baik
a.
Langsung
menyebutkan pokok persoalan
b.
Melukiskan latar
belakang masalah
c.
Menghubungkan
dengan pristiwa mutahir atau kejadian yang menjadi usat perhatian audience
d.
Menghubungkan
denagan tempat
e.
Menghubungkan
dengan suasana emosi yang tengah meliputu audience
f.
Menghubungkan
dengan kejadian sejarah yang terjadi dimasa lalu
g.
Menghubungkan
dengan kepentingan fital audience
h.
Memberikan pujian
pada audience atas prestasi mereka
i.
Memulai dengan
pernyataan yang mengejutkan
j.
Mengajukan
pertanyaan profokatif atau serentetan pertanyaan
k.
Menyatakan kutipan
l.
Menceritakan
pengalaman pribadi
m.
Mengisahkan cerita
faktual,fiktif atau situasi hipotesis
n.
Menyatakan teori
atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya
o.
Membuat humor
Metode
untu menyususn poin utama dalam naskah pidato.
1.
Metode kronologis.
Metode
ini menggunakan urutan waktu (misalnya,msa lalu, sekarang dan masa yang akan
datang)
2.
Metode spasial.
Kita
dapat menggunakan urutan ruang misalnya lokal, provinsi, nasional dan
internasional
3.
Sebab akibat (cause-effect)
Metode
ini diurutkan berdasarkan sebab dab diakhiri dengan akibat yang ditimbulakan
oleh sebab tersebt, metode ini bisa digunakan sebaliknya, debngan cara akibat
dibahas terlebih dahulu dan kemudian diuraikan sebab-sebanya.
4.
Metode problem
solusi (probelm-solusion)
Metode
ini dilakukan dengan cara memberikan solusi dan memecahkan masalah yang terjadi
pada audience.
5.
Metode
teori-praktek
Metode
inibiasa digunakan untuk menjelaskansuatu teori termasuk aplikasinya, inti dari
pendekatan ini adalah untuk membandingakan atau menjelaskan suatu teori atau
pendapat denagan praktiknyaatau kenyataan yang terjadi dilapangan.
6.
Metode akronim.
Pendekatan
akronim dilakukan untuk memberikan penekanan terhadap suatu istilah atau untuk
memudahkan audience mengingat suatu kalimat atau pesan tertentu. Seperti DUIT (
do’a, usaha, ikhtiar, tawakal) dan kalau mau kaya peliharalah TUYUL (Tabah,
Ulet, yakin, maka insya alloh usaha anda akan lancar).
7.
Metode 5W+1H
Metode
ini tidak hanya digunakan dalam dunia jurnalistik, tapi dalam metode berpidato
juga harus menerapkan kalimat tanya siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan
bagaimana.
8.
Metode numerik.
Metode
ini digunakan berdasarkan nilai jumlah atau statistik , suatu pembicaraan
diuraikan sesuai dengan poin poin atau numerik, sehingga materi tersebut
menjadi terinci dan memberikan kesan didukung dengan fakta yang kuat
Cara
menutup pidato dengan baik
1.
Menyimpulkan atau
mengemukakan ikhtisar pembicaraan.
2.
Menyatakan gkembali
gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
3.
Mendorong audience
untuk bertindak
4.
Mengakhiri dengan
klimaks
5.
Mengatakan kutipan
sajak, kitab suci, paribahasa atau ucapan ahli
6.
Menceritakan tokoh
yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
7.
Menerangkan maksud
sebenarnya pribadi pembicara
8.
Memuji dan
menghargai audience
9.
Membuat pernyataan
yang harmonis atau anekdot yang lucu
Sumber
bacaaan:
Syarif,faqih,2011.Menjadi
Da’i yang dicinta,jakarta,PT Gramedia Pustaka Utama
|