0
Hikmah Gerakan Shalat
Posted by Atang Fauzi
on
06.10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kewajiban
menegakkan shalat banyak ditegaskan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Shalat
merupakan ibadah yang paling banyak disebut-sebut dalam Al-Qur’an. Demikian
pula Nabi Muhammad SAW. bersabda tentang keutamaan shalat. Semuanya itu memberi
keyakinan bahwa shalat menjadi inti dan pokok dari seluruh ibadah manusia ke
penciptaNya.
Banyak
hikmah yang terkandung dalam gerakan shalat. Hal ini yang membuat saya
mengangkat pembahasan ini supaya kita bisa lebih mengetahui manfaat dari shalat
bukan hanya untuk ibadah semata.
I.2.
Rumusan Masalah
Apa
hikmah atau manfaat dari gerakan shalat?
I.3.
Tujuan
Tujuan
saya membuat makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas UTS mata kuliah fiqh. Selain itu juga untuk mengetahui apa saja hikmah atau
manfaat-manfaat dari gerakan shalat
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam Al-Qur’an tidak digambarkan dengan tegas
tentang shalat. Al-Qur’an hanya menyebutkan tentang diperintahkannya,
dikerjakan denganmenyebut asmaNya dan tentang waktu-waktunya secara umum. Oleh
karena itu, menunaikan shalat menurut waktunya, bilangan rakaatnya, bacaannya
serta tata cara mengerjakannya berdasarkan sunnah Rasulullah.
Berdasarkan sabda dan praktek Rasulullah SAW.shalat
lima waktu itu sebagai berikut :
a.
Shalat Shubuh
Waktunya mulai terbit fajar sampai terbit matahari dan
dikerjakan sebanyak dua rakaat.
b.
Shalat Zuhur
Waktunya setelah matahari turun dari pertengahan
langit sampai matahari dalam pertengahan jalan atau matahari mulai tergelincir
ke barat sampai bayang-bayang sesuai panjang bendanya dan dikerjakan sebanyak
empat rakaat.
Menurut hasil penelitian, orang yang terkena stroke
kebanyakan terjadi sesudah siang hari karena sejak subuh hingga siang hari
tubuh telah mengalami kelelahan, beban dan stress serta terkadang tekanan darah
yang tinggi. Faktor-faktor inilah yanng menyebabkan serangan stroke.
Dengan mengerjakan shalat Zuhur seluruh pikiran dalam
keadaan konsentrasi, otak pun memperoleh istirahat yang sempurna sehingga saraf
otak dapat berfungsi secara fisiologis. Hal ini yang membuat kita terhindar dari
gejala-gejala pemicu stroke.
c.
Shalat Ashar
Waktunya mulai bayang-bayang sesuatu sepanjangnya
sampai terbenam matahari dan dikerjakan sebanyak empat rakaat.
d.
Shalat Maghrib
Waktunya mulai matahari terbenam sanpai setelah warna
merah (syafaq) di langit hilang dan dikerjakan sebanyak tiga rakaat.
e.
Shalat Isya’
Waktuya semenjak hilangnya pantulan sinar matahari
(syafaq) sampai terbit fajar dan dikerjakan sebanyak empat rakaat.
Adapun manfaat dari gerakan-gerkan shalat akan diuraikan sebagai berikut
:
2.1. Gerakan Berdiri
Gerakan berdiri ini bermanfaat melancarkan peredaran
darah (proseskeseimbangan sirkulasi darah). Jika darah lancar, maka tubuh kita
akan sehat.
Sikap berdiri tegak memperlihatkan keseimbangan tubuh
dan secara psikologis berarti meninggalkan segala urusan dunia, harta,
pekerjaan, pangkat, atau jabatan dan kita harus memasrahkan diri kepada Allah.
Pada waktu berdiri tegak, semua pikiran dilepaskan
dari segala urusan yang membebani jiwa. Jika hati kita masih menyimpan rasa kedengkiaan
dan iri , cepat atau lambat akan menimbulkan hilangnya keseimbangan hormon dan
goncangnya keserasian kimiawi tubuh.
2.2. Ruku’ dengan Tumaninah
Ruku’ artinya menundukkan badan ke muka.
Sekurang-kurangnya ialah menundukkan badan sampai kedua tapak tangan dapat
memegang lutut.
Sikap ruku’ ini memperlihatkan sikap tunduk kita
kepada Allah, tidak satupun yang dapat menyamaiNya. Makna ruku’ bagi kesehatan
jiwa adalah mendidik seseorang untuk disiplin, siap siaga, patuh setiap saat, dan
amanah dalam menjalankan perintah.
Sedangkan ruku’ ditinjau dari ilmu kesehatan sangat
baik sekali untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang
meliputi ruas tulang punggung, ruas tulang leher, ruas tulang pinggang dang
ruas tulang tungging.
Gerakan ruku’ sangat bermanfaat untuk menjaga
kesehatan atau penyembuhan penyakit yang ada kaitannya dengan otak dan tulang
punggung serta saraf. Dengan melaksanakan ruku’ pada waktu shalat berarti telah
menarik, menggerkkan, dan mengendorkan syaraf-syaraf yang berada di bagian otak
dan tulang punggung untuk menjalankan tugasnya.
2.3. Gerakan I’tidal dengan
Tumaninah
I’tidal artinya berdiri tegak setelah bangun dari
ruku’. Dalam i’tidal ini seeorang yang bershalat menghubungkan diri dan jiwanya
kepada Allah dengan sedekat-dekatnya sambil mengucapkan pujian dan kesyukuran
yang dirasakan di hatinya.
Gerakan ini mengembalikan aliran darah, kemudian
ketika sujud lagi darah turun ke bagian kepala. Jadi, gerakan ini baik sekali
untuk kelancaran sirkulasi darah di bagian otak.
2.4. Gerakan Sujud
Ketika sujud
seseorang merasakan kerendahan dirinya yang tengah mendekatkan diri dan hatinya
kepada
Allah. Di dalam keadaan yang begitu dekat
kepada
Allah, seseorang yang bersujud
dibenarkan oleh Allah
untuk memanjatkan doa
dan permintaan.
Sujud mempunyai makna ketundukan hamba
kepada penciptaNya. Sujud ditinjau dari
ilmu kesehatan sangatlah baik bagi
kelancaran peredaran darah. Bersujud dengan
meletakkan jari-jari tangan atau telapak
tangan di depan
lutut,
membuat semua otot
tersebut
di atas berkontraksi, sehingga peredaran darah dan lympha
menjadi
lancar di dalam anggota-anggota
badan tersebut.
Posisi sujud
ini sangat
membantu pekerjaan jantung dan menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh
darah. Demikian
juga otot-otot yang bekerja dapat
menghasilkan
energy panas yang diperlukan
dalam
proses pencernaan zat-zat makanan
di
dalam tubuh manusia.
Salah
satu hal yang menakjubkan tentang sikap sujud secara benar
ditinjau dari
ilmu kesehatan adalah sirkulasi atau
aliran darah di dalam otak
menjadi lancar.
2.5. Gerakan Duduk di
antara Dua Sujud
Duduk setelah melakukan sujud disebut duduk iftirasy. Pada sika duduk iftirasy,
sebenarnya kita duduk dengan otot-otot pangkal paha. Di mana di dalamnya
terdapat salah satu saraf pangkal paha yang besar yang letaknya di atas kedua
tumit kaki. Tumit ini dilapisi oleh sebuah otot yang berfungsi sebagai bantal.
Dengan demikian, tumit menekan pada otot-otot syaraf
pangkal paha yang besar itu sehingga saraf pangkal paha ini terpijat. Pijitan
atau urutan ini dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha
(neuralgia) yang terasa nyeri, sakit atau tidak bisa untuk berjalan.
2.6. Gerakan Duduk Tasyahud
Di dalam shalat, tasyahud pertama dilakukan
dengan cara duduk iftirasy dan tasyahud akhir dilakukan dengan cara duduk
tawaruk. Sikap duduk tawaruk merupakan ssalah satu anugrah Tuhan yng patut kita
syukuri. Karena duduk tawaruk besar sekali manfaatnya bagi kesehatan jiwa dan
raga.
Duduk tawaruk merupakan cara penyembuhan
tanpa operasi, karena kalau di lihat posisinya yang mengangkat kaki kanan dan
menghadapkan jari-jari kakinya ke arah kiblat memijat pusat-pusat daerah otak,
ruas tulang punggung teratas, rongga radang dan dahi, kelenjar gondok kecil,
mata, leher, dan amandel serta otot-otot yang terdapat pada ujung-ujung jari
kaki.
Untuk laki-laki, duduk tawaruk ini
bermanfaat untuk mengatasi impotensi, dan untuk wanita bisa untuk mengatasi
nyeri haid.
2.7. Gerakan Salam
Ditinjau dari ilmu kesehatan, sikap salam (menoleh ke
kanan dan ke kiri) bermanfaat bagi kesehatan otot. Dengan memalingkan muka ke
kanan dan ke kiri akan membantu menguatkan otot-otot leher dan menyembuhkan
gangguan pada leher dan kepala antara lain penyakit kaku kepala (stiff neck).
Tujuan shalat sebagai sarana pendidikan budi luhur
dilambangkan dalam ucapan salam sebagai penutup komunikasi kita dengan Allah. Ucapan
salam ini tidak lain adalah permohonan untuk keselamatan, kesejahteraan, kebahagiaan
orang banyak dan menunjukkan solidaritas sosial kita.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Shalat
merupakan perintah wajib yang ditujukan kepada kita sebagai umat muslim.Allah
memerintahkan shalat kepada kita ternyata tidak sia-sia. Ada banyak hikmah di
dalam gerakan shalat ini.
Hikmah-hikmah
shalat ini terkandung dalam tiap gerakan shalat. Manfaat itu bisa ditinjau dari
segi kesehatan maupun psikologis. Semoga dengan kita mengetahui hikmah yang
terkandung dalam shalat membuat kita semakin bertakwa kepada Allah SWT.