0

inti ajaran ilmu kalam

Posted by Atang Fauzi on 07.44

INTI AJARAN ILMU KALAM


1.      Khawarij.
Ada beberapa sub sekte dalam mazhab Khawarij ini. Menurut aliran ini orang Islam akanmenjadi kafir dan sudah tidak beriman jika melakukan dosa besar. Serta pada mazhab ini orang musyrik tersebut halal untuk dibunuh serta mereka akan kekal di neraka. Ajaran ini merupakan ajaran yang paling ekstrim dalam Khawarij.
2.      Khawarij.
Banyak ajaran yang disampaikan oleh mazhab Khawaij ini. Pokok ajaran yang lainnya adalah dosa kecil akan menjadi besar jika dosa kecil itu terbiasa dilakukan dan ia termasuk musyrik. Menurut aliran ini wanita Islam boleh menikah dengan pria kafir di daerah bukan Islam.
3.      Murji’ah.
Menurut kaum Murjiah barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka meninggalkan kewajiban serta melakukan dosa besar mereka tetap mukmin dan tidak kafir. Menurut pandangan kaum ini bahwa iman itu semata-mata keyakinan dalam hati terhadap Allah dan Rasul-Nya tanpa ada kaitannya dengan amal perbuatan manusia. Menurut aliran ini bahwa orang Islam yang melaksanakan shalat, puasa, zakat dan haji hanya menggambarkan kepatuhan dan tidak merupakan ibadat kepada Tuhan. Yang disebut ibadah hanyalah Iman.
4.      Murji’ah.
Kaum Murji’ah terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu golongan moderat dan golongan ekstrim. Pada Murji’ah moderat bahwa orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal di neraka, melainkan dia akan mendapatkan hukuman di neraka sesuai besar dosa yag dia lakukan dan ada kemungkinan dosanya itu di ampuni Tuhan. Menurut aliran ini orang Islam yang melakukan dosa besar tidak menjadi kafir dan tetap mukmin.
Sementara pada golongan ekstrim ini mereka mengadakan pemisahan antara iman dan amal perbuatan. Golongan ini berpendapat bahwa amal perbuatan tidak ada pengaruhnya terhadap iman. Selagi orang itu beriman perbuatan apapun tidak dapat merusak imannya sehingga tidak menyebabkan kafirnya seseorang.

5.      Qadariyah.
Ajaran pada qadariyah menitikberatkan kepada manusia memiliki kebebasan dalam menentukan perbuatannya. Perbuatan tersebut dilakukan atas kehendaknya sendiri dan pantaslah jika akan mendapatkan pahala dan dosa atas perbuatannya. Namun, manusia tidak bebas dalam menentukan perbuatan-perbuatannya. Mereka juga dibatasi oleh hukum alam dan hukum alam tersebut  adalah kehendak  dan kekuasaan Tuhan.
6.      Jabariyah.
Menururut paham jabariyah manusia melakukan suatu perbuatan dalam keadaan terpaksa. Jadi, manusia tidak punya kebebasan untuk melakukan suatu perbuatan dan manusia juga tidak punya kehendak atas perbuatannya. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh manusia atas paksaan dari Tuhan dan atas kehendak Tuhan.
7.      Jabariyah.
Menurut paham Jabariyah, bahwa Tuhan itu tidak memiliki sifat dan Tuhan tidak bisa disifati dengan sifat-sifat makhluk. Karena menurut aliran ini dapat menimbulkan keserupaan Tuhan dengan makhluk.
8.      Mu’tazilah.
Dalam aliran Mu’tazilah terdapat ajaran At-Tauhid, yaitu dimana pada paham ini berusaha semaksimal mungkin untuk mensucikan Tuhan dari segala sesuatu yang dapat mengurangi ke-Esaan Tuhan. Paham ini menolak adanya adanya penyerupaan Tuhan dengan makhluk dalam bentuk apapun, karena Tuhan tidak sama sekali memiliki bentuk jasmani.




9.      Mu’tazilah.
Menurut Mu’tazilah Tuhan itu melakukan perbuatan yang baik dan tidak melakukan perbuatan yang buruk. Jadi, pada pandangan Mu’tazilah ini Allah selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak akan pernah melakukan perbuatan yang buruk. Karena bagi Mu’tazilah memang sangat Agung dan Maha Sempurna.
10.  Syi’ah.
Kaum syi’ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thaliblah yang lebih pantas menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah. Salah satu ajaran Syi’ah adalah Imamah. Imamah dalam pandangan Syi’ah ini merupakan jabatan dari Allah berdasarkan seleksi Ilahi, seperti Allah memilih nabi-nabi-Nya. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar memberi petunjuk kepada manusia dan juga menegaskan nas tentang pengangkatan ‘Ali bi Abi Thalib sebagai khalifah dan imam kaum muslimin sepeninggal Nabi saw.

B.     Analisis Kritis.
Menurut Khawarij, bila ada orang  yang melakukan dosa besar itu dianggap kafir. Tapi menurut saya kekafiran seseorang itu hanya Allah yang menentukan, kita tidak bisa seenaknya saja mengkafirkan seseorang. Jika ada orang yang melakukan dosa besar ia bisa bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas dosanya tersebut.
Namun, saya setuju dengan pendapat kaum khawarij yang mengatakan jika ada orang yang melakukan dosa kecil dosanya bisa menjadi besar karena dosanya itu sering ia lakukan. Karena jika ada orang yang melakukan dosa kecil tapi ia melakukannya berulang kali maka dosa yang kecil itu akan menumpuk dan menjadi dosa besar.
Saya setuju dengan pendapat kaum Murji’ah mengenai bahwa seseorak akan tetap mukmin dan tidak kafir walaupun orang tersebut melakukan dosa besar, serta ia tidak kekal di neraka melainkan ia akan mendapat hukuman yang setimpal sesuai besar dosanya. Karena menurut saya jika ada orang yang melakukan dosa besar ia masih tetap mukmin dan ia juga masih bisa bertaubat. Jika orang itu masuk neraka ia tidak kekal di neraka, melainkan menerima hukuman atas dosanya tersebut dan jika Allah telah mengampuni dosanya ia bisa dinaikkan ke surga.
Saya kurang setuju dengan pendapat kaum Qadariyah yang mengatakan bahwa manusia memiliki kebebasan dan kehendak atas perbuatannya. Memang benar manusia bebas melakukan perbuatan apapun atas kehendaknya sendiri namun setiap perbuatan itu juga dibatasi oleh Allah. Jadi, manusia harus siap menerima balasan dari Allah sesuai perbuatan yang ia lakukan itu, karena Allah selalu mengawasi kita akan apa yang kita lakukan.
Saya juga kurang setuju dengan paham Jabariyah mengenai manusia itu melakukan suatu perbuatan atas dasar paksaan. Menurut saya manusia melakukan suatu perbuatan atas dasar kemauannya sendiri, jika Jabariyah mengatakan bahwa Allah yang memaksa dan mempunyai kehendak atas perbuatan manusia, itu namanya takdir. Manusia bisa juga mengubah takdir itu jika ada usaha yang dilakukan.
Menurut paham Mu’tazilah terdapat ajaran At-Tauhid, dimana paham itu berusaha untuk mensucikan Tuhan dari segala sesuatu yang dapat mengurangi ke-Esaan Tuhan. . Paham ini juga menolak adanya adanya penyerupaan Tuhan dengan makhluk dalam bentuk apapun, karena Tuhan tidak sama sekali memiliki bentuk jasmani. Saya setuju dengan pendapat mereka karena memang kita sebagai umat Islam harus mensucikan Allah dan selalu meng-EsakanNya, serta Allah tidak bisa di serupai dengan makhluk dalam bentuk apapun itu. Karena hanya Allah yang qadim dan Esa.
Saya tidak setuju dengan pendapat kaum Syi’ah yang mengatakan bahwa hanya Ali bin Abi Thalib yang pantas menggantikan Rasulullah saw sebagai khalifah. Mereka terlalu terobsesi kepada Ali dan menganggungkan Ali, itu merupakan hal yang tidak baik karena haya bergantung pada satu orang saja. Namun, saya setuju dengan pendapat kaum Syi’ah yang mengatakan tentang hal imamah. Karena memang nabi-nabi yang ada memang dipilih Allah atas dasar ilahi.




C.    Pelajaran dan Manfaat yang Bisa Diambil.
Pesan yang dapat diambil dari berbagai macam aliran-aliran tersebut adalah manusia masih punya andil dalam melakukan suatu perbuatan dan manusia juga mempunyai kehendak untuk melakukan apapun namun ada batasan dalam melakukan perbuatas tersebut. Manusia juga akan menerima balasan atas peruatan-perbuatan apa saja yang ia lakukan. Sebagai umat Islam kita juga harus mensucikan Tuhan dari segala sesuatu yang mengurangi ke-EsaanNya.  Kita juga harus ingat bahwa hanya Allah yang qadim dan tidak ada sesuatu apapun yang menyerupaiNya.
Manfaat yang bisa diambil ialah, dengan adanya aliran-aliran ini banyak peneliti yang mencari tau tentang seluk beluk aliran-aliran tersebut dan bisa bermanfaat untuk yang lainnya karena ini merupakan ilmu. Saya juga menjadi tahu bahwa ternyata ada aliran-aliran ini pada zaman dulu dan membuat saya menjadi lebih banyak wawasan yang saya dapatkan.


D.    Kesimpulan.
Sesungguhnya aliran-aliran tersebut merupakan satu kesatuan hanya menjadi terpisah-pisah. Sebenarnya aliran-aliran tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam, mungkin hanya cara pandangnya saja yang berbeda. Tidak salah menilai benar atau salahnya pendapat dari masing-masing aliran tersebut, karena memang setiap orang boleh berpendapat.
Seharusnya pendapat dari masing-masing aliran itu dihormati bukannya disalah-salahi karena itu merupakan pendapat masing-masing orang dengan pemahamannya sendiri. Setiap orang juga bebas memilih mana aliran yang menurut mereka benar dan sesuai dengan pemahaman mereka.

|

0 Comments

Copyright © 2009 Catatan Atang Fauzi All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.