0
Posted by Atang Fauzi
on
19.38
Belajar
Menghargai Waktu
Oleh:
Atang Fauzi
Allah
SWT telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menikmati keindahan dunia dan
memberikan waktu untuk kita hidup, detik berubah menjadi menit, menit berganti
dengan jam dan begitupun seterusnya, apakah kita sudah bisa memanpaatkan waktu
dan kesempatan dengan sebaik mungkin? Banyak orang-orang yang dalam
kehidupannya kurang menyadari alangkah barharganya waktu, iya menggunakan waktu
hidupnya dengan hal yang sia-sia, ada yang kesehariannya didisi dengan maen
game, nonton televisi, tidur, dan lai sebagainya, seakan-akan dalam hidupnya
itu tidak ada hal yang lebih manfaat lagi, Allah SWT telah menjelaskan di dalam
surah Al-Ashr, bahwasanya manusia dalam keadaan rugi apabila tidak menggunakan
waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat
“Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian”
Apakah
kita ingin disebut orang-orang yang rugi? Memang manusia banyak diuji dengan
yang namanya nafsu, namun manusia juga dikaruniyai hal yang sangat istimewa
yang disebut akal, apabila manusia dapat menggunakan akalnya dengan baik, maka
ia pasti bisa untuk mengendalikan nafsunya, sebaliknya jika manusia kurang
menggunakan akalnya, maka hidupnya akan diperbudak oleh hawa nafsu, bagi kita yang tidak ingin disebut orang-orang
yang rugi, maka pergunakanlah akal dan pikiran dengan sebaik mungkin, gunakan
akal pikiran kita untuk selalu berpikir, tidak ada kata leha-leha dalam hidup
kita, setiap kesempatan dan waktu yang telah diberikan Allah kepada kita, maka
kita pergunakan dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk hidup kita dan
oang lain, yakinlah jika kita selalu menggunakan akal dan pikiran kita untuk
selalu berfikir, niscaya kita tidak akan menjadi orang yang rugi, tentu
berfikirnya uga memikirkan hal-hal yang sifatnya positif dan bisa membangun
diri.
Belajar
dari Orang cina
Ketika
sedang naik kereta, Saya pernah bertemu dengan orang keturunan cina, kebetulan
duduknya berdampingan dengan saya, kita sempat berkenalan dan berdiskusi,
banyak hal yang bisa saya dapatkan dan ambil pelajaran dari hasil pembicaraan
kita, tiba-tiba dia bertanya,
berapa
jamkah kamu tidur dalam sehari?
Saya
menjawab, saya tidur sehari selama delapan jam.
Dia
tertawa dan berkata:” pantaslah kalo begitu, sekarang ini perusahaaan –perusahaan
di indonesia bahkan di dunia banyak dikuasai oleh orang-orang cina, karena
orang cina itu giat dan semangat dalam bekerja, waktunya selalu digunakan untuk
berfikir, tidurnyapun sehari hanya tiga jam.
Sungguh
kaget sekali ketika saya mendengar ucapan dia, memang betul sekali apa yang ia
katakan, dan iapun mengajak saya makan malam disebuah restauran cina, sungguh
aneh ternyata makana-makanan cina tidak seenak apa yang saya bayangkan, saya hanya
makan bubur nasi yang dicampur bawang dan rasanyapun sangat tawar, dia bertanya
kepada saya:
“kamu
sehai makan nasi berapa kali??”
Saya
menjawab:” saya makan nasi sehari dua atau tiga kali.
Pantaslah
kalau begitu, makan nasi itu akan membuat kita malas, sehinnga enggan untu
bekerja.
“
kadang orang indonesia apabila dalam seharinya belum makan nasi,seakan akan
belum makan, walaupun iya telah makan roti, bakso, mi ayam dan lain
sebagainnya. Orang-orang cina dalam kesehariaannya hanya memakan bubur dan
hidup dalam kesederhanaan.
“Gunakanlah
kesempatan dan waktu yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan hal-hal yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain”
(Atang
Fauzi)