0
Posted by Atang Fauzi
on
23.04
Memahami Kehidupan Walt Disney
Oleh: Atang Fauzi
Kala
kita memutar ulang memori masa kecil, tontonan Mickey Mouse ataupun Donald Duck
mungkin yang paling lekat dalam benak kita. Rasanya tidak berlebihan kalau
dikatakan bahwa tidak ada satupun anak-anak yang tidak mengenalnya. Film ini
sangat nge-trend. Itulah masterpiece Walt Disney yang akan selalu dikenang
sampai kapanpun dan dimanapun. Berbekal optimisme yang kuat untuk menjadi orang
sukses, ia mampu mengakhiri 'penderitaan' panjangnya dengan happy ending.
Bagi
Walt, tidak ada alasan untuk menyerah dengan keadaan. Tidak ada kemustahilan
ketika seseorang masih mempunyai secercah harapan dan kemauan menikmati kisah
hidup. Itulah kenyataannya. Siapa sangka, tiga binatang; bebek, tikus dan
anjing yang seringkali ia jumpai kala harus bekerja keras di area pertanian
milik ayahnya, menjadi inspirasi besar yang akhirnya melejitkan namanya sebagai
The Creator of Mickey Mouse and Disneyland yang dinikmati oleh milyaran
generasi di seluruh penjuru dunia. Bersama saudara kandungnya, Roy Oliver
Disney, ia mendirikan The Walt Disney Company yang sangat terkenal dengan
film-film, seperti Mickey Mouse, Winnie the Pooh dan taman bermainnya, seperti Disneyland dan
Disney Resort Paris.
Pemilik
nama lengkap Walter Elias Disney ini, lahir di Chicago, Illinois 5 September
1901 dari perkawinan blesteran Elias Disney yang berkebangsaan Irlandia dan
Flora Call yang asli berkebangsaan Jerman.
Tahun
1906, keluarga Walt pindah ke Missouri dan menggarap lahan pertanian dari tanah
yang telah dibelinya. Walt sangat menikmati keadaan ini. Setiap hari, ia
membantu ayahnya bercocok tanam. Satu hal yang membuatnya kerasan, di lahan
pertanian ini, ia menjadi familiar dengan hewan-hewan -seperti bebek dan
anjing- yang setiap saat menemaninya bercocok tanam. Ada juga tikus-tikus yang
acapkali membuatnya jengkel karena menyerang pertaniannya. Ketiga hewan inilah
yang selalu melekat dalam benaknya dan memberikan pengaruh yang luar biasa
dalam karirnya.
Beberapa
saat kemudian, Elias merasa bisnis pertanian tidak lagi menjanjikan. Ia
mengalami beberapa kali gagal panen. Keadaan ini membuatnya harus banting setir
dan menekuni dunia baru; perusahaan koran. Demi menghemat pengeluaran, Elias
mempekerjakan anaknya, Walt Disney dan Roy Disney untuk menjadi pegawai
tetapnya. Setiap hari, keduanya harus bangun pukul 03.0 Dini Hari untuk
menunggu truk pengangkut barang. Tidak jarang, mereka sering menggigil karena
menahan hawa udara yang dingin menusuk di saat harus mengangkat barang-barang
yang beratnya tidak sebanding dengan berat badannya.
Walt
berfikir; sampai kapan akan seperti ini? Di sela-sela 'kerja keras'nya, ia
selalu menaruh harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Setelah
mendapat ijin ayahnya, Walt mencoba masuk dinas ketentaraan. Baginya dinas di
tentara lebih menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Umurnya yang masih di
bawah 16 tahun, membuatnya ditolak di kedinasan itu dan ia harus puas dikirim
ke Perancis dengan hanya sebagai sopir ambulance di sebuah organisasi Palang
Merah. Tidak lama kemudian, ia kembali ke daerah asalnya.
Berbekal
kelihaiannya membuat gambar-gambar animasi, Walt bergabung di perusahaan
periklanan, Laugh O-Grams yang tidak lama kemudian pailit.
Putus
asakah Walt? Tidak. Sadar akan kondisinya yang selalu 'menderita', ia mencoba
berangkat ke Hollywood untuk mengadu nasib. Ia berharap kehidupannya akan
menjadi lebih baik. Dengan modal USD 20 hasil utang dari Roy, ia berangkat.
Sesampainya di sana, tidak ada satupun studio yang mau mempekerjakan dia
-sekalipun pekerjaan kasar- karena persaingan sangat ketat. Di lain sisi, Walt
belum berhasil meyakinkan bahwa orang tidak akan salah dengan memilihnya. Ia
pun kemudian membeli beberapa kertas kosong untuk digambari kartun.
Setelah
menyelesaikan beberapa lembar, ia sodorkan ke salah satu studio. Di luar
dugaan, kartunnya mendapatkan respon luar biasa. Ia pun dipercaya langsung
menggarap cerita kartun bergerak dengan tajuk Alice in the Wonderland dengan
harga USD 1500. Karena sukses tayang di beberapa bioskop di Amerika, Walt
mendapatkan royalti yang jumlahnya sangat besar. Perlahan-lahan, hidupnya mulai
menjadi lebih baik. Berangsur-angsur, ia mampu membeli rumah dan membuat studio
sendiri. Akhirnya, ia menikahi seorang gadis pujaan bernama Lilia Bounds dan
dikarunia satu anak perempuan bernama Diane. Namun ia mengadopsi satu anak lagi
bernama Sharon.
Tahun
1920 Walt remaja mulai membuat kartun Mickey Mouse yang akhirnya bisa diputar
dalam serial film-film pendek. Tahun1932, film kartun hasil produksinya yang
berjudul Flower and Trees (film kartun berwarna pertama) memenangkan Academy
Awards yang pertama untuk studionya. Lima tahun kemudian meliris The Old Mill.
Walt
pun mengembangkan kemampuannya dengan membuat animasi lain seperti Snow White
and the Seven Dwarfs yang merupakan animasi dengan musik pertama yang diputar
di Carthay Theatre, Los Angeles pada 21 Desember 1937. Film ini diproduksi
dengan biaya di bawah USD 1.499.000. Film-film ini mendapatkan respon luar
biasa dari masyarakat. Dalam waktu 5 tahun, studio Walt sudah banyak
memproduksi bermacam-macam film animasi antara lain Pinoccio (1938) dan Bambi
(1942).
Merasa
mampu menekuni dunia hiburan, Walt berspekulasi membeli kebun jeruk seluas
730.000 m2 guna pembangunan taman hiburan Disneyland. 17 Juli 1955, untuk pertama
kalinya Disneyland dibuka di Anaheim, California (28 mil dari Los Angeles).
Disney merupakan taman rekreasi yang pertama didirikan dan menjadi salah satu
taman hiburan yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia. Seiring dengan
meningkatnya jumlah pengunjung, dibangunlah Route 101 untuk mengantisipasi
membludaknya arus lalu lintas yang hendak menuju Disneyland. Pasca
rekonstruksi, pada tangga 18 Juli 1955, tempat hiburan itu dibuka kembali.
Beratus-ratus orang sudah mengantre masuk sejak jam 2 pagi. Tiga pengunjung
pertama yang akhirnya diberi bonus tiket gratis masuk disneyland di seluruh
penjuru dunia oleh Walt adalah David Macpherson, Michael Schwartner, dan
Christine Vess.
Prestasi
yang menakjubkan. Ia pun bisa meninggalkan dunia dengan tenang pada 15 Januari
1966. Jasadnya dikremasi di Forest Lawn Memorial Park, Glendale, California.
Tahun
1984, seorang berkebangsaan Amerika, Michael Esiner menyewa The Walt Disney
Company. Dalam perkembangannya, Disney tidak hanya menggarap kartun dan dunia
hiburan. Disney juga merambah radio (Disney Radio) dan TV's The Disney Channel.
Pada
tahun 2007, The Walt Disney Company mengalami peningkatan laba sebesar USD 500
juta hasil dari pengoperasion studio Disney untuk pengambilan film Pirates of
The Caribbean. Dan Disney Channel mengalami peningkatan laba sebesar 24 %
Inilah
kisah perjuangan panjang Walter Elias Disney. Sampai kapanpun, generasi di
dunia ini akan selalu menikmati kebahagiaan dengan menikmati goresan lembutnya
yang menghasilkan Mickey Mouse, Donald Duck, Goofy, Pluto, Winnie the Pooh,
Pinoccio, Princess Jasmine dan sebagainya.
Sumber:
http://www.f-aziz.blogspot.com/