0
Posted by Atang Fauzi
on
05.44
Kisah
Sukses TOP Ittipat
Oleh:Atang Fauzi
Jalan
hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap ada
ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai
pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras.
Begitulah
kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam
menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput
lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang
milyuner muda.
Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya
hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari
dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa
depan.
Seperti
kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia
berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang
baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.
Top mendapatkan uang dari menjual item
senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih
penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600
Baht (sekitar 200 juta rupiah).
Para
pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari
luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat
bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan
transaksi jual beli.
Disaat
yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang
bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil
masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.
Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih
usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD
Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga
berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak
bank tak begitu saja menyetujuinya.
Di
titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah
dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan
kerasnya dunia bisnis.
Hutang
yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk
keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini
Top tetap berkeras.
Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank,
segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama
dengan pamannya.
Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi
berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang
telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik
bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.
Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan
belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu
faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat
Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul
suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan
menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall
juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.
Orang
tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan
di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih
haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya
berikan.
Inspirasi
memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak
memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top
dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.
Top
pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar
rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran
ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.
Belum
lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar
tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu
hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun
datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.
Lagi-lagi
tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang
tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya
Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top
hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top
melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya
terakhirnya kali ini tidak sia-sia.
Kesulitan
yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan
memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah
semuanya dapat terpenuhi.
Untunglah juga ada kantor kecil milik
keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik
kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang
ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan
berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Perjuangan
Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah
bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.
Sekarang
ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput
laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga
termasuk Indonesia.
Dengan
penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top
Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil
mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from Thailand".
Top ittipat membayar kesuksesannya dengan
berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta
terhadap kekasihnya.
Seperti kata ibu si Top, "Sesuatu itu
akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu."
Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur,
terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).
Berikut sinopsis ringkas
nya:
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi
penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut &
meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput
laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan
rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235
milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Namanya Top Ittipat, dan
ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.
“Apapun yang terjadi
jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”
Sumber :
bukucatatan-part1.blogspot.com